DEPOK - Panglima Daerah Militer Jakarta
Raya (Pangdam Jaya) Mayjen Agus Sutomo hari ini menyampaikan kuliah umum
di depan ratusan mahasiswa Universitas Gunadarma, Depok. Ia mengajak
seluruh mahasiswa bersemangat menghadapi 100 tahun Indonesia merdeka
atau Indonesia Emas.
Dalam orasinya yang berjudul 'Peran Pemuda dalam Menghadapi
Tantangan Indonesia ke depan', Agus mengingatkan mahasiswa mewaspadai proxy war
yang mengancam seluruh sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia
menegaskan, rakyat harus menjauhi konflik apa pun bentuknya yang
mengancam sistem pertahanan.
"Rakyat Indonesia saat dulu berani berjuang rela mati. Karena itu,
mendekati perayaan Indonesia Emas 100 Tahun semangat bambu runcing
pejuang dulu harus ditiru. Peran pemuda sangat strategis dan menentukan.
Zaman kemerdekaan itu tak takut meriam, senapan, hanya merdeka atau
mati," tegasnya di Kampus D Universitas Gunadarma, Depok, Kamis
(22/1/2015).
Agus menjelaskan, ada empat tahapan sebelum Indonesia mencapai masa
keemasan. Diawali proklamasi, pembangunan dan stabilitas, reformasi dan
demokrasi, hingga transformasi terakhir masa keemasan.
"Karena itu, perang masa kini adalah perang energi. Tak lewat aspek
militer, tapi poleksosbud dan keamanan. Sangat kita rasakan," tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, belum lagi konflik dunia yang memperebutkan
minyak. Seluruh eksplorasi minyak dan gas bumi Indonesia, kata Agus,
sudah dikuasai perusahaan raksasa berbendera asing.
"Karena itu, kita jangan mau dipecah belah. Adik-adik mahasiswa mau
menambahkan atau mengurangi bendera asing ini. Ini bendera diperbanyak
atau dikurangi. Jangan sampai kita jadi pembantu-pembantunya, buruhnya,
babu-babu di rumah sendiri," jelas dia. (fsl)
Sumber : http://news.okezone.com