Selasa, 09 Juni 2015

Kuliah Umum JK di Gunadarma

  Wapres RI terpilih, Jusuf Kalla, memberikan kuliah komunikasi kepada mahasiswa Universitas Gunadarma. (Foto: Marieska/Okezone)

DEPOK - Wakil Presiden RI terpilih Jusuf Kalla (JK) memberikan ceramah dalam kuliah umum di Kampus D Universitas Gunadarma, hari ini. Dia berbagi cerita soal kepemimpinan di depan 450 mahasiswa dengan tema "Strategi Komunikasi dalam Kepemimpinan Nasional".

Rektor Universitas Gunadarma Margianti mengatakan, kegiatan tersebut digagas oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Gunadarma. Margianti mengklaim, sebagai fakultas baru yang berdiri pada 2009, pihaknya berkomitmen memberikan bekal wawasan, pengetahuan baru dengan menghadirkan sosok dan tokoh nasional yang memiliki kapabilitas internasional untuk memberikan kuliah secara terbuka, salah satunya Wakil Presiden Terpilih, Jusuf Kalla.

"Kami mengharapkan kiat-kiat dan ilmu dari sudut pandang Pak JK sebagai anugerah terbesar yang berguna bagi seluruh mahasiswa. Saya juga pernah bertandang ke istana saat perumusan harga BBM untuk konsumsi rumah tangga, saat itu juga saya sowan hadir di istana Wapres. Ini pertemuan kedua kali dengan Pak JK dan saya mensyukurinya," ujar Margianti di Universitas Gunadarma, Depok, Kamis (9/10/2014).

Sementara itu dalam ceramahnya, JK banyak berbicara soal strategi komunikasi sebagai seorang pemimpin. Menurut JK, komunikasi adalah cara mempengaruhi orang membeli ide.

"Berbicara komunikasi, adalah menyampaikan pesan antara dua orang kepada satu orang dan banyak orang. Marah pun pesan. Komunikasi bisa ke bawah masyarakat, ke samping bisa teman, ke atas bersama atasan. Komunikasi itu luas. Dalam teori, komunikasi sama dengan menjual; bagaimana mempengaruhi orang agar membeli ide kita. Bagaimana ide kita dipercaya dan dijalankan orang," papar JK.

JK mengimbuhkan, dalam teori komunikasi, kepercayaan juga sangat penting agar seseorang kredibel. Teknologi pun membuat komunikasi menjadi lebih cepat di era modern ini.

"Teknologi dan media saat ini membuat apa yang sedang dan telah terjadi bisa disampaikan ke masyarakat. Kepercayaan menjadi modal pokok komunikasi. Kepada ibu-ibu tentu berkomunikasi berbeda, kepada orang Makasar dan orang Jawa pun berbeda," ungkapnya.
(rfa)
 
Sumber : http://news.okezone.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar